Bayi baru lahir seringkali memiliki tanda lahir pada area tubuh tertentu. Tanda lahir itu dapat berupa bercak dengan beragam warna dan bentuk. Beberapa tipe tanda lahir dapat berkaitan dengan keturunan namun tidak selalu. Orangtua kerap kali merasa khawatir saat menemukan tanda lahir yang tidak biasanya didapatkan pada bayi baru lahir. Sebagian besar tanda lahir disebabkan oleh adanya kumpulan pembuluh darah yang abnormal dan sering dikenal dengan tanda lahir vaskuler. Tanda lahir lainnya terbentuk dari hasil pigmen tambahan pada kulit bayi. Mekanisme terbentuknya tanda lahir ini sampai saat ini masih belum jelas.1
Orangtua perlu mengetahui beberapa jenis tanda lahir yang sering ditemukan pada bayi, baik yang memerlukan penanganan medis ataupun tidak. Tanda lahir vaskuler ini sering disebut dengan hemangioma. Tanda ini bervariasi, seringkali berwarna ungu, merah, merah muda bahkan kebiruan. Variasi warna ini bergantung pada seberapa dalam pembuluh darah abnormal timbul di lapisan bawah kulit.2
Hemangioma infantil sering dikenal dengan tanda stroberi karena memiliki bentuk dan warna seperti buah stroberi. Tanda ini sering sejak lahir atau beberapa minggu setelah lahir pada bagian kepala, wajah sampai leher bayi. Tanda paling dini adalah terlihatnya warna lila/ungu muda pada bagian kulit tertentu. Hemangioma ini akan berdarah jika tergores atau terbentur. Bila hal ini terjadi, maka hentikan perdarahan dengan menekan tanda lahir. Tanda ini akan membesar dan akan hilang sebelum usia 7 tahun. Jika menghilang terkadang menyisakan bekas jaringan parut.3,4 Hemangioma yang menekan area mata, saluran napas atau organ vital membutuhkan rujukan segera pada periode neonatus (bayi baru lahir).5
Sumber : http://healthool.com/strawberry-hemangioma/ , http://www.aocd.org/?page=Hemangiomas
Tanda lahir vaskuler lainnya menyerupai bercak anggur kemerahan (port wine stain) yang terlihat segera setelah bayi dilahirkan. Tanda ini awalnya seringkali dianggap sebagai trauma lahir bayi oleh tenaga kesehatan penolong kelahiran. Tanda ini biasanya dijumpai pada wajah, dada sampai punggung dan perlahan akan berubah menjadi keunguan. Pasien dengan bercak di sekitar mata sebaiknya dikonsulkan ke dokter mata untuk evaluasi selanjutnya. 5 Pasien dengan lesi port wine stain meliputi area dahi, kepala dan atau di sekeliling mata memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk melihat keterlibatan neurologis.
Sumber : http://www.birthmarksupportgroup.org.uk/types-of-birthmark/capillary-malformation-(port-wine-stainpws).aspx#gallery , http://www.babyrashclinic.com/rash-in-babies-face-due-to-port-wine-stain/
Tanda lahir khas lainnya adalah bercak merah yang disebut salmon patch. Bercak ini sering disebut stork bites, yakni menyerupai ‘gigitan bangau’, bila terdapat di leher belakang. Sedangkan bila ditemukan di dahi disebut juga ‘ciuman malaikat’ (angel’s kisses). Awal mula terbentuk tanda ‘ciuman malaikat’ ini berupa bercak tipis berwarna merah muda dan sering didapatkan pada area sekitar mata, alis, bibir maupun leher bagian belakang.2,4 Umumnya 40% menghilang pada periode neonatus dan kebanyakan menghilang pada usia 18 bulan.5 Namun terkadang stork bites menetap.
Sumber: http://www.pcds.org.uk/clinical-guidance/salmon-patch-syn.-naevus-simplex-stork-bite-if-involves-the-forehead
Tanda lahir berupa kelainan pigmen pada umumnya timbul berwarna cokelat kehitaman. Tanda yang sudah tidak asing lagi adalah tahi lalat (nevus pigmentosus). Ukuran tahi lalat sangat beragam mulai ukuran 1,5 cm – 20 cm. Lambat laun tahi lalat ini akan memudar dan mengecil namun ada juga yang membesar dan berbulu sehingga memerlukan penanganan segera.6 Selain itu ada bayi yang memiliki tanda menyerupai bercak kopi (cafe au lait) pada bagian tubuhnya. Pada umumnya bercak kopi ini berbentuk oval, tidak teratur, berukuran 3-5 mm, akan memudar seiring pertumbuhan bayi, namun dapat berubah menjadi lebih pekat atau bertambah banyak jumlahnya oleh karena paparan sinar ultaviolet.7
Sumber : https://www.utmb.edu/pedi_ed/core/dermatology/page_16.htm , http://nursingcrib.com/wp-content/uploads/cafe-au-lait.jpg , https://community.babycenter.com/post/a33884191/babies_with_birthmarks_3_pics?cpg=3
Sumber : https://www.pinterest.com/mammakick/nevus-love/
Ada pula tanda berpigmen yang sangat khas dan disebut bintik Mongolia (Mongolian spots). Bintik ini berwarna biru keabu-abuan dan biasanya dijumpai pada bayi Asia. Bintik ini seringkali ditafsirkan sebagai memar atau lebam pada bayi baru lahir karena trauma persalinan. Tanda khas ini sering muncul pada punggung bagian bawah atau pantat bayi. Bintik ini dapat bertahan lama hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun namun tidak berbahaya dan tidak memerlukan penanganan khusus.8
Sumber : http://www.ijdvl.com/viewimage.asp?img=ijdvl_2013_79_4_469_113074_f6.jpg , http://www.remedies-for-skin.com/birth-marks-information.html#2
Sebagian besar tanda lahir pada bayi tidak berbahaya dan tidak memerlukan penanganan medis khusus karena tanda tersebut akan menghilang seiring perkembangan anak. Namun demikian ada beberapa tanda lahir yang berdampak negatif dan berubah menjadi keganasan. Tanda lahir yang abnormal dapat diatasi dengan pemeriksaan penunjang lainnya untuk menyingkirkan adanya keganasan serta beberapa penanganan seperti pembedahan, tindakan laser dan konsumsi obat-obatan sesuai derajat berat ringannya.
Daftar Pustaka
- Cordoro KM, Speetzen LS, Koerper MA, dkk. Physiologic changes in vascular birthmarks during early infancy: mechanisms and clinical implications. J Am Acad Dermatol. 2009 Apr;60(4):669-75.
- Garzon MC, Huang JT, Enjolras O, dkk. Vascular malformations: Bagian I. J Am Acad Dermatol. 2007;56:353-370..
- Nafianti S. Hemangioma pada Anak. Sari pediatri. 2010;12(3):204-210.
- Gontijo B. Silva CMR, Pereira LB. Hemangioma of infancy. Dermatologia. 2006:78(6).
- McLaughlin MR, O’connor NR, Ham P. Newborn skin: Bagian II. Birthmarks. Am Fam Physician. 2008;77:56-60.
- Schwartz RA, Steen CJ, Rothenberg J, dkk. Congenital nevi. http://www.emedicine.medscape.com. Diakses tanggal 10 Mei 2017.
- James WD, Sheth RD, Saedi N. Cafe Au Lait Spots. http://www.emedicine.medscape.com. Diakses tanggal 22 Maret 2017.
- Kibbi A, Bergqvist CM. Congenital Dermal Melanocytosis (Mongolian Spot). http://www.emedicine.medscape.com. Diakses tanggal 10 Mei 2017.
Penulis : Dr. Maria Galuh Kamenyangan Sari, Sp.A, M.Kes (Dokter Spesialis Anak RS UNS)
Reviewer : Dr. Putri Maharani Tristanita M, Sp.A
Sumber : http://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/apa-tanda-lahir-bayi-anda-berbahaya