Bentuk Komunitas Psoriasis, RS UNS Ajak Pasien Tidak Minder

Bentuk Komunitas Psoriasis, RS UNS Ajak Pasien Tidak Minder

RS UNS mengajak para pasien Psoriasis untuk tidak minder dengan membentuk Komunitas Psoriasis.

Sumber : solopos.com

Solopos.com, SOLO — Psoriasis merupakan penyakit yang menimbulkan gejala bercak merah pada kulit yang kemudian menebal dan dengan permukaan sisik putih keperakan. Untuk memperingati adanya penyakit tersebut, diperingati Hari Psoriasis Sedunia setiap 29 Oktober.

Dalam memperingati hari tersebut, Rumah Sakit UNS menggelar acara bertajuk Seminar Awam Psoriasis: Semangat Bersama Tingkatkan Kualitas Hidup di Auditorium Rumah Sakit UNS, Rabu (2/11/2022).

Acara tersebut diikuti para pasien Psoriasis, keluarga pasien, serta fasilitator kesehatan. Sejumlah dokter spesialis dan kelamin kulit RS UNS hadir sebagai narasumber, yakni dr Triasari Oktavriana, M.Sc, Sp.KK, dr Ammarilis Murastami, Sp.KK, serta dr Alamanda Murasmita, Sp.DV.

RS UNS memang sangat memperhatikan para penderita Psoriasis hingga memprakarsai terbentuknya Komunitas Psoriasis. Acara seminar bertajuk Seminar Awam Psoriasis: Semangat Bersama Tingkatkan Kualitas Hidup itu digelar demi meingkatkan rasa percaya diri para penderita Psoriasis.

Perhatian itu tidak terlepas dari fasilitas pengobatan bagi penderita psoriasis yang tersedia di RS UNS berupa chamber Fototerapi Narrowband-UVB (NB-UVB).

Maklum, kebanyakan pasien Psoriasis merasa minder dengan penyakit yang mereka derita. Padahal, penyakit psoriasis bukan penyakit yang menular namun tetap memerlukan perhatian khusus karena psoriasis bersifat kronik dan kambuh-kambuhan.

Melalui komunitas ini, pasien Psoriasis mendapatkan keluarga baru yang mendorong untuk tetap percaya diri ditambah dengan adanya dokter spesialis kulit dan kelamin yang turut memotivasi dan mengedukasi kepada para pasien.

Pembentukan Komunitas Psoriasis digagas RS UNS pada 2017 silam. Kini, komunitas tersebut sudah memiliki 40 anggota. Komunitas tersebut terbuka untuk para pasien Psoriasis yang ingin bergabung untuk sekadar berbagi keresahan hingga mendapatkan keluarga baru.

Dokter spesialias kulit dan kelamin RS UNS Solo, dr Triasari Oktavriana, menjelaskan komunitas tersebut dibentuk dengan tujuan agar para pasien bisa berbagi cerita hingga keluhan.

“Kami di RS UNS ada Komunitas Psoriasis. Dengan harapan komunitas psoriasis ini dapat menjadi wadah untuk berbagi cerita, diskusi bersama dan menyemangati bahwa psoriasis bukan penghalang untuk tetap berkarya dan bermanfaat bagi sesama,” urai dia.

Apa itu Psoriasis?

Menurut dr Triasari Oktavriana, penyakit ini bisa muncul di kepala, area siku, lutut, hingga alat kelamin. Tak mengenal usia dan jenis kelamin, penyakit psoriasis juga bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak, dewasa, maupun laki-laki hingga perempuan.

“Penyebabnya kompleks, sifatnya kambuh-kambuhan. Intinya perkembangan penyakitnya terjadi karena interaksi dari berbagai faktor, yakni faktor imun, genetik, lingkungan, dan metabolisme. Biasanya itu kelainan kulitnya terjadi penebalan merah, kemudian permukaan ada sisik kasar putih keperakan,” jelas dia kepada Solopos.com, Rabu (2/11/2022).

Saat kambuh, psoriasis juga memunculkan rasa gatal dan tidak nyaman pada area kulit yang mengalami penebalan. Dengan gejala seperti itu, biasanya menyebabkan pasien psioriasis menjadi tidak percaya diri karena menganggu penampilan.

Terlebih ada anggapan dari masyarakat psoriasis merupakan penyakit menular, padahal tidak.

Psoriasis Tidak Bahaya

Triasari menambahkan psoriasis bukanlah penyakit berbahaya yang bisa menyebabkan kematian. Namun, pasien psoriasis yang memiliki penyakit penyerta, seperti diabetes, jantung, hingga autoimun, harus lebih waspada.

Apakah penyakit psoriasis bisa sembuh? Dokter yang juga berprofesi sebagai dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ini mengatakan psoriasis hanya akan mengalami fase mereda.

“Sebenarnya bisa sih tetapi istilahnya nanti ada fasenya mereda atau remisi. [Saat itu] Kulitnya kayak orang normal,” imbuh dia.

Cegah Psoriasis Tak Kambuh

Agar tak kambuh, pasien psoriasis harus melakukan manajemen stres dan menjaga kulit tetap lembab. Stres menjadi pemicu terbesar psoriasis kambuh dengan gejala kulit menebal kemerahan disertai sisik-sisik putih keperakan.

“Karena imunnya menurun, intinya kondisi stres mencetuskan penyakit kambuh lagi. Nomor satu stres. Kecapekan bisa mencetuskan psoriasis. Banyak kerjaan juga bisa,” kata Triasari.

Triasari berpesan kepada pasien psioriasis untuk tidak putus asa, patah semangat, atau pun cemas dengan menderita penyakitnya tersebut.

Bagi Anda yang ingin melakukan konsultasi terkait psiorasis, bisa langsung ke RS UNS yang berada di Jl Ahmad Yani, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. RS UNS Solo didukung oleh tenaga kesehatan dan dokter yang kompeten dan berpangalaman serta peralatan medis yang mendukung.