Rumah Sakit UNS, Rabu tanggal 25 Oktober 2023 kembali menggelar Dialog Sehat dengan mengambil tema “Tetap Sehat dan Produktif Jelang Menopause”. Acara ini diselenggarakan dalam rangka memeringati Hari Menopause Sedunia tahun 2023 yang jatuh pada tanggal 18 Oktober 2023.
Acara yang diselenggarakan secara luring di area Ruang Tunggu Poliklinik Lantai 2 Rumah Sakit UNS ini menghadirkan narasumber dari KSM Obsgyn, yaitu Dr. dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes.
Rangkaian acara pada pagi hari ini dimulai dengan menyebarkan soal pre-test bagi para audience, dilanjutkan dengan senam menopause, pemaparan materi, tanya jawab, dan terakhir yaitu pengerjaan soal post-test.
Dr. Hafi mengawali penyuluhan dengan memberikan penjelasan seputar pengertian menopause. Bahwa menopause merupakan fase peralihan dari masa reproduktif menuju ke masa non reproduktif. Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi secara alami yang terjadi pada wanita usia 45 sampai 55 tahun. WHO memperkirakan pada tahun 2030 ada 1,2 miliar wanita yang berada di atas usia 50 tahun, sebanyak 80 % tinggal di negara berkembang dan populasi wanita meningkat 3 % setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri, perkiraan umur wanita menopause adalah rata-rata pada usia 48 tahun (Lubis dan Amalia, 2020). Dan Ketika menjelang menopause, terjadi perubahan baik hal fisik maupun psikologis pada diri dan tubuh wanita. Seorang wanita dikatakan menopause jika tidak mengalami menstruasi lagi minimal 12 bulan.
Beliau menjelaskan mengenai tahapan menopause, seperti yang tampak pada gambar berikut.
Wanita-wanita yang mengalami menopause, akan nampak gejala-gejala yang terbagi dalam dua jangka waktu, yaitu gejala jangka pendek dan gejala jangka panjang.
Gejala jangka pendek yang muncul diantaranya:
- Vasomotor : gejolak panas, jantung berdebar-debar, sakit kepala, mudah berkeringat.
- Psikologik : perasaan takut, gelisah, cemas, mudah tersinggung, lekas marah, curiga, iri, cemburu, gangguan libido, depresi, menyalahkan diri, menyiksa diri.
- Urogenital : nyeri senggama, vagina kering, lecet, perdarahan, infeksi keputihan gatal pada vagina, prolap uteri, nyeri berkemih, ngompol.
- Kulit : kering, menipis, keriput, kendor, gatal-gatal, kuku rapuh
- Rambut : kering, kusam, rontok, tumbuh kumis
- Mulut : kering
- Mata : kornea kering, iritasi, berair
- Metabolisme : kolesterol tinggi, gemuk.
Sedangkan gejala jangka panjang yang muncul diantaranya:
- Osteoporosis
Merupakan penyakit metabolik tulang. Pada menopause, osteoporosis ini timbul akibat berkurangnya hormon estrogen. Wanita yang memasuki usia menopause tulangnya akan keropos dan rapuh, menurunnya massa dan densitas tulang, yang akan menimbulkan komplikasi patah tulang.
- Penyakit jantung coroner dan Stroke
Lemak, kolesterol dan trigliserid meningkat, meningkatnya risiko sumbatan pembuluh darah.
- Dementia tipe Alzheimer
Gejala ini muncul dikarenakan rendahnya kadar estrogen. Gejala yang timbul yaitu pelupa, pikun, dan gangguan intelektual, yang kesemuanya akan mengakibatkan pada terganggungan aktifitas sehari-hari.
- Kanker usus besar
Meski terlihat menakutkan, namun tidak perlu khawatir karena gejala-gejala tersebut diatas dapat diatasi dengan terapi baik hormonal maupun non hormonal.
Terapi hormonal yang bisa diupayakan yaitu berupa Hormon Replacemet Therapy (HRT)/ Terapi sulih hormon:
- Terapi pengganti hormone estrogen
- Terapi kombinasi estrogen dan progesterone
Sedangkan terapi non hormonal yang diambil berupa pemberian obat Antidepresan dan Fitoestrogen. Apa itu fitoegstrogen? Yaitu Estrogen yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, biji-bijian dan buah-buahan. Zat aktif yang ada dalam tumbuh-tumbuhan tersebut adalah isoflafon yang fungsinya seperti estrogen sehingga bisa menggantikan fungsi estrogen dan bisa sebagai suplemen pada terapi sulih hormon. Namun begitu, tidak semua buah-buahan mengandung isoflafon
Contoh tumbuh2an yg mengandung fitoestrogen:
- Biji-bijian: kedelai, kacang, biji bunga matahari, gandum, beras merah
-
Tumbuh-tumbuhan: black cohosh, red clover,pegagan,aloe vera, ginseng
-
Buah-buahan: bengkoang, pepaya, anggur, alpukat, apel, jeruk.
Dalam kesempatan tadi, dr. Hafi Nurinasari juga menyampaikan perihal pencegahan terhadap gejala menopause. Wanita yang telah memasuki usia menopause disarankan untuk melakukan hal-hal dibawah ini, yaitu:
- Olahraga secara teratur
- Istirahat cukup
- Tidak merokok dan tidak minum alkohol
- Pola makan yang sehat dengan memperbanyak sayur dan buah buahan serta mengkonsumsi makanan yang tinggi kalsium dan vitamin D
- Membatasi asupan gula dan lemak
- Melakukan teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, dan teknik pengaturan napas
- Mengkonsumsi cukup air putih.
Dalam penutupan paparannya, dr. Hafi menyampaikan beberapa hal yang bisa disimpulkan, diantaranya bawah menopause merupakan gejala alamiah yang dialami oleh setiap wanita, yang berusia 45-55 tahun yang menimbulkan berbagai gejala. Bahwa setiap wanita menopause perlu menerima hal ini dan apabila keluhan bertambah berat maka disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Para wanita menopause bisa tetap hidup berkualitas dan produktif dengan gaya hidup sehat dan dukungan keluarga.
Jadi, tidak ada yang perlu ditakuti kan?
HUMAS RS UNS