|
- Kepatuhan Kebersihan Tangan di Rumah Sakit UNS: Setiap bulan dari Januari hingga Juni, tingkat kepatuhan kebersihan tangan di Rumah Sakit UNS selalu berhasil melampaui target yang telah ditetapkan sebesar 85%. Pencapaian tertinggi terjadi pada bulan Maret dengan persentase 96,19%, sementara pencapaian terendah terjadi pada bulan Februari dengan persentase 92,78%.
- Pencapaian Konsisten Melebihi Target: Meskipun terdapat variasi dalam pencapaian dari bulan ke bulan, setiap nilai tetap berada di atas target 85%. Hal ini menunjukkan bahwa Rumah Sakit UNS telah berhasil menjaga kepatuhan kebersihan tangan secara konsisten selama periode tersebut.
- Tren Capaian: Setelah mencapai puncaknya pada bulan Maret, terjadi sedikit penurunan di bulan April, namun tren kembali menunjukkan peningkatan pada bulan Mei dan Juni. Ini mencerminkan komitmen berkelanjutan dari Rumah Sakit UNS untuk menjaga standar kebersihan tangan yang tinggi.
|
|
- Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri di Rumah Sakit UNS: Pada periode Januari hingga Juni, tingkat kepatuhan terhadap penggunaan alat pelindung diri (APD) di Rumah Sakit UNS bervariasi setiap bulannya. Capaian tertinggi tercatat pada bulan Maret dan April, dengan persentase kepatuhan sebesar 98%. Sebaliknya, capaian terendah terjadi pada bulan Mei, dengan persentase 93%.
- Perbandingan dengan Target: Meskipun target kepatuhan ditetapkan pada angka 100% untuk setiap bulan, data menunjukkan bahwa Rumah Sakit UNS belum mencapai target tersebut. Namun, tingkat kepatuhan tetap berada di atas 90%, yang mencerminkan usaha berkelanjutan untuk mencapai target yang diharapkan.
- Tren Capaian: Dari Januari hingga Maret, terjadi peningkatan kepatuhan dari 96% menjadi 98%. Namun, setelah April, tren mengalami penurunan hingga mencapai titik terendah di bulan Mei (93%), sebelum naik kembali menjadi 95% di bulan Juni.
Secara keseluruhan, grafik ini menunjukkan bahwa Rumah Sakit UNS terus berupaya untuk meningkatkan kepatuhan penggunaan APD meskipun belum mencapai target 100%. Perlu adanya upaya intensif untuk mencapai dan mempertahankan standar kepatuhan yang lebih tinggi dalam penggunaan alat pelindung diri demi keselamatan tenaga medis dan pasien. |
|
- Januari, April, dan Juni mencapai tingkat kepatuhan 100%, sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Ini menunjukkan bahwa dalam bulan-bulan tersebut, Rumah Sakit UNS berhasil menerapkan prosedur identifikasi pasien dengan sempurna.
- Pada bulan Mei, tingkat kepatuhan hampir mencapai target dengan capaian 99,44%. Meskipun sedikit di bawah target, ini tetap menunjukkan performa yang sangat baik.
- Namun, bulan Februari dan Maret mengalami penurunan dalam kepatuhan identifikasi pasien, dengan capaian masing-masing 89,22% dan 86,84%. Kedua bulan ini menunjukkan adanya tantangan dalam menjaga konsistensi penerapan standar identifikasi pasien.
Secara keseluruhan, meskipun ada fluktuasi, Rumah Sakit UNS secara umum berhasil mencapai atau mendekati target kepatuhan identifikasi pasien, kecuali pada dua bulan tersebut. Perlu dilakukan evaluasi untuk memastikan bahwa tingkat kepatuhan yang tinggi dapat dipertahankan secara konsisten sepanjang tahun. |
|
- Pada bulan Januari dan April, capaian rumah sakit sangat memuaskan, mencapai 100%, jauh melampaui target yang ditetapkan. Ini menunjukkan kesiapan dan efisiensi tim medis dalam menangani kasus-kasus darurat selama periode tersebut.
- Mei juga menunjukkan performa yang baik dengan capaian 87,5%, yang masih di atas target 80%, meskipun sedikit menurun dibandingkan dengan capaian tertinggi di bulan Januari dan April.
- Namun, pada bulan Februari, Maret, dan Juni, capaian hanya mencapai 66,67%, di bawah target yang diharapkan. Ini mengindikasikan adanya tantangan yang dihadapi oleh tim medis dan manajemen dalam mempertahankan tingkat respon yang optimal.
Secara keseluruhan, capaian Rumah Sakit UNS menunjukkan adanya fluktuasi yang signifikan. Sementara beberapa bulan menunjukkan performa yang sangat baik, bulan lainnya mengalami penurunan yang perlu dievaluasi lebih lanjut untuk memastikan keberlanjutan kualitas pelayanan di rumah sakit ini. |
|
- Waktu Tunggu Rawat Jalan: Selama periode Januari hingga Juni, capaian waktu tunggu rawat jalan di Rumah Sakit UNS menunjukkan variasi dari bulan ke bulan. Capaian tertinggi terjadi pada bulan Februari dengan 96,67%, sementara capaian terendah terjadi pada bulan Mei dengan 74,87%.
- Perbandingan dengan Target: Target waktu tunggu rawat jalan ditetapkan pada angka 80% untuk setiap bulan. Data menunjukkan bahwa beberapa bulan tidak mencapai target tersebut. Januari, April, Mei, dan Juni menunjukkan capaian di bawah 80%, sedangkan Februari dan Maret berhasil melampaui target dengan capaian masing-masing 96,67% dan 89,36%.
- Tren Capaian: Dari Januari hingga Maret, capaian waktu tunggu meningkat dari 78,81% menjadi 89,36%. Namun, setelah Maret, terjadi penurunan capaian hingga mencapai titik terendah di bulan Mei (74,87%), sebelum sedikit meningkat menjadi 76,1% di bulan Juni.
Secara keseluruhan, data ini menunjukkan adanya fluktuasi dalam waktu tunggu rawat jalan di Rumah Sakit UNS, dengan beberapa bulan melampaui target dan bulan-bulan lainnya berada di bawah target 80%. Perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut dan upaya peningkatan untuk mencapai dan mempertahankan target waktu tunggu yang lebih konsisten. |
|
- Penundaan Operasi Elektif : Selama periode Januari hingga Juni, capaian penundaan operasi elektif di Rumah Sakit UNS menunjukkan performa yang konsisten dengan tingkat penundaan yang rendah. Capaian terendah tercatat pada bulan Maret dengan 0%, sementara capaian tertinggi terjadi pada bulan Februari dengan 3,47%.
- Perbandingan dengan Target: Target penundaan operasi elektif ditetapkan pada angka kurang dari 5% untuk setiap bulan. Data menunjukkan bahwa Rumah Sakit UNS berhasil mempertahankan tingkat penundaan di bawah target 5% sepanjang periode tersebut. Capaian bulanan bervariasi dari 0% hingga 3,83%, menunjukkan bahwa penundaan operasi elektif tetap rendah dan berada dalam batas yang diharapkan.
- Tren Capaian: Dari Januari hingga Juni, capaian penundaan operasi elektif bervariasi tetapi tetap berada di bawah target. Meskipun terdapat fluktuasi kecil dalam capaian bulanan, seperti penurunan signifikan pada bulan Maret (0%) dan sedikit peningkatan pada bulan Mei (3,83%), keseluruhan capaian tetap stabil di bawah 5%.
Secara keseluruhan, data ini menunjukkan bahwa Rumah Sakit UNS berhasil menjaga tingkat penundaan operasi elektif di bawah 5% sepanjang periode Januari hingga Juni. Ini mencerminkan efisiensi dalam pengelolaan jadwal operasi dan upaya berkelanjutan untuk meminimalkan penundaan. |
|
- Kepatuhan Waktu Visite Dokter : Selama periode Januari hingga Juni, capaian kepatuhan terhadap waktu visite dokter di Rumah Sakit UNS menunjukkan variasi. Capaian tertinggi tercatat pada bulan Maret dengan 85,81%, sementara capaian terendah terjadi pada bulan Februari dengan 76,36%.
- Perbandingan dengan Target: Target kepatuhan waktu visite dokter ditetapkan pada angka 80% untuk setiap bulan. Data menunjukkan bahwa Rumah Sakit UNS berhasil mencapai atau melebihi target pada beberapa bulan. Januari, Maret, dan April menunjukkan capaian di atas 80%, sementara Februari, Mei, dan Juni berada di bawah target.
- Tren Capaian: Dari Januari hingga Maret, capaian kepatuhan meningkat dari 83,57% menjadi 85,81%. Namun, setelah Maret, terjadi penurunan capaian dengan nilai terendah pada bulan Mei (78,44%) dan sedikit peningkatan menjadi 76,4% di bulan Juni.
Secara keseluruhan, data ini menunjukkan bahwa Rumah Sakit UNS mencapai target kepatuhan waktu visite dokter pada beberapa bulan, tetapi juga mengalami fluktuasi yang menyebabkan capaian di bawah target pada bulan-bulan lainnya. Perlu adanya evaluasi dan upaya berkelanjutan untuk mencapai dan mempertahankan kepatuhan yang konsisten sesuai target 80%. |
|
- Pelaporan Hasil Kritis Laboratorium : Selama periode Januari hingga Juni, capaian pelaporan hasil kritis laboratorium di Rumah Sakit UNS menunjukkan performa yang bervariasi. Capaian tertinggi tercatat pada bulan Januari dengan 98,11%, sedangkan capaian terendah terjadi pada bulan April dengan 89,85%.
- Perbandingan dengan Target: Target pelaporan hasil kritis laboratorium ditetapkan pada angka 100% untuk setiap bulan. Data menunjukkan bahwa Rumah Sakit UNS belum mencapai target tersebut di semua bulan. Meskipun capaian tidak mencapai 100%, tingkat pelaporan tetap tinggi dengan nilai tertinggi mencapai 98,11% pada bulan Januari dan nilai terendah 89,85% pada bulan April.
- Tren Capaian: Dari Januari hingga Juni, capaian pelaporan hasil kritis laboratorium menunjukkan fluktuasi. Capaian tertinggi terjadi pada bulan Januari (98,11%), diikuti oleh bulan Maret dan Mei (96,45% dan 96,09% masing-masing). Capaian terendah terjadi pada bulan April dengan 89,85%, sebelum meningkat kembali pada bulan Juni menjadi 93,98%.
Secara keseluruhan, data ini menunjukkan bahwa Rumah Sakit UNS berhasil mempertahankan tingkat pelaporan hasil kritis laboratorium yang tinggi, meskipun belum mencapai target 100%. Upaya berkelanjutan diperlukan untuk mencapai dan mempertahankan target pelaporan yang optimal untuk meningkatkan respons terhadap hasil laboratorium kritis. |
|
- Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional/Formularium RS : Selama periode Januari hingga Juni, capaian kepatuhan penggunaan Formularium Nasional/Formularium RS di Rumah Sakit UNS menunjukkan hasil yang konsisten dan memuaskan. Capaian tertinggi tercatat pada bulan Maret dengan 95,45%, sementara capaian terendah terjadi pada bulan Juni dengan 93,12%.
- Perbandingan dengan Target: Target kepatuhan penggunaan Formularium Nasional/Formularium RS ditetapkan pada angka 80% untuk setiap bulan. Data menunjukkan bahwa Rumah Sakit UNS berhasil mencapai dan melampaui target ini setiap bulannya. Capaian bulanan tetap berada jauh di atas target, dengan nilai tertinggi mencapai 95,45% pada bulan Maret dan nilai terendah 93,12% pada bulan Juni.
- Tren Capaian: Dari Januari hingga Juni, capaian kepatuhan menunjukkan konsistensi yang tinggi dengan fluktuasi yang relatif kecil. Capaian bulanan bervariasi dari 93,12% hingga 95,45%, menunjukkan bahwa kepatuhan terhadap penggunaan Formularium Nasional/Formularium RS tetap stabil dan jauh di atas target yang ditetapkan.
Secara keseluruhan, data ini menunjukkan bahwa Rumah Sakit UNS berhasil menjaga tingkat kepatuhan penggunaan Formularium Nasional/Formularium RS dengan baik, melebihi target 80% setiap bulan. Ini mencerminkan komitmen dan efektivitas dalam penerapan standar formularium yang ditetapkan. |
|
- Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway : Selama periode Januari hingga Juni, capaian kepatuhan terhadap clinical pathway di Rumah Sakit UNS menunjukkan variasi yang signifikan. Capaian tertinggi tercatat pada bulan Maret dengan 93,33%, sementara capaian terendah terjadi pada bulan April dengan 0%.
- Perbandingan dengan Target: Target kepatuhan terhadap clinical pathway ditetapkan pada angka 80% untuk setiap bulan. Data menunjukkan bahwa Rumah Sakit UNS berhasil mencapai target pada bulan Februari, Maret, Mei, dan Juni. Namun, capaian pada bulan Januari (73,33%) dan April (0%) berada di bawah target, dengan April menunjukkan nilai yang sangat rendah.
- Tren Capaian: Dari Januari hingga Maret, terjadi peningkatan kepatuhan dari 73,33% menjadi 93,33%. Setelah Maret, terjadi penurunan drastis pada bulan April (0%), sebelum meningkat kembali pada bulan Mei (83,33%) dan Juni (86,67%).
Secara keseluruhan, data ini menunjukkan adanya fluktuasi signifikan dalam kepatuhan terhadap clinical pathway di Rumah Sakit UNS. Meskipun terdapat bulan-bulan di mana capaian melampaui target 80%, seperti Februari, Maret, Mei, dan Juni, bulan Januari dan April menunjukkan tantangan yang perlu ditangani. Upaya berkelanjutan diperlukan untuk meningkatkan konsistensi dalam kepatuhan terhadap clinical pathway. |
|
- Kepatuhan Terhadap Upaya Pencegahan Risiko Pasien Jatuh: Selama periode Januari hingga Juni, capaian kepatuhan terhadap upaya pencegahan risiko pasien jatuh di Rumah Sakit UNS menunjukkan variasi yang signifikan. Capaian tertinggi tercatat pada bulan Maret dengan 91,91%, sementara capaian terendah terjadi pada bulan Januari dengan 70,59%.
- Perbandingan dengan Target: Target kepatuhan terhadap upaya pencegahan risiko pasien jatuh ditetapkan pada angka 100% untuk setiap bulan. Data menunjukkan bahwa Rumah Sakit UNS belum mencapai target tersebut di semua bulan. Meskipun capaian tidak mencapai 100%, tingkat kepatuhan menunjukkan peningkatan, dengan nilai tertinggi mencapai 91,91% pada bulan Maret dan nilai terendah 70,59% pada bulan Januari.
- Tren Capaian: Dari Januari hingga Maret, terjadi peningkatan kepatuhan dari 70,59% menjadi 91,91%. Setelah Maret, capaian menurun sedikit dengan nilai 75% pada bulan April dan meningkat kembali menjadi 80,24% pada bulan Mei sebelum turun lagi menjadi 71,64% di bulan Juni.
Secara keseluruhan, data ini menunjukkan bahwa Rumah Sakit UNS mengalami tantangan dalam mencapai target kepatuhan 100% terhadap upaya pencegahan risiko pasien jatuh. Meskipun ada peningkatan capaian dari bulan-bulan sebelumnya, upaya berkelanjutan diperlukan untuk mencapai dan mempertahankan tingkat kepatuhan yang optimal demi keselamatan pasien. |
|
- Kecepatan Waktu Tanggap Terhadap Komplain: Selama periode Januari hingga Juni, capaian kecepatan waktu tanggap terhadap komplain di Rumah Sakit UNS menunjukkan hasil yang sangat baik. Capaian bulanan secara konsisten tercatat pada 100%, menunjukkan performa yang optimal dalam merespons komplain.
- Perbandingan dengan Target: Target kecepatan waktu tanggap terhadap komplain ditetapkan pada angka 80% untuk setiap bulan. Data menunjukkan bahwa Rumah Sakit UNS berhasil mencapai dan melampaui target ini setiap bulan dengan capaian 100%. Ini mencerminkan efisiensi dan efektivitas dalam menangani komplain.
- Tren Capaian: Dari Januari hingga Juni, capaian kecepatan waktu tanggap tetap stabil pada 100% sepanjang periode. Tidak ada fluktuasi dalam capaian, menunjukkan konsistensi yang tinggi dalam merespons komplain.
Secara keseluruhan, data ini menunjukkan bahwa Rumah Sakit UNS berhasil menjaga tingkat kecepatan waktu tanggap terhadap komplain pada 100% sepanjang periode yang diamati. Ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam memberikan respons yang cepat dan efektif terhadap komplain, melebihi target yang ditetapkan. |