Kanker Payudara

Kanker Payudara

dr. Nurfathonah, Sp.B, M.Kes, FICS, FINACS
Penulis

Pengertian Kanker Payudara

Kanker payudara merupakan keganasan pada jaringan payudara yang berasal dari epitel duktus (saluran membawa air susu dari kelenjar ke puting payudara) maupun lobulus (kelenjar yang menghasilkan susu).

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia. Selian pada Wanita, Penyakit ini juga dapat diderita pada laki-laki dengan frekuensi sekitar 1%. Di Indonesia, lebih dari 80% kasus ditemukan pada stadium lanjut, dimana upaya pengobatan sulit dilakukan. Pemahaman terkait upaya pencegahan, diagnosis dini, pengobatan kuratif maupun paliatif serta upaya rehabilitasi yang baik sangat diperlukan.

 Faktor Risiko Kanker Payudara

Faktor risiko yang erat kaitannya dengan peningkatan insiden kanker payudara antara lain jenis kelamin wanita, usia lebih dari 50 tahun, adanya riwayat keluarga, menstruasi dini (usia < 12 tahun) atau menarche terlambat (usia > 55 tahun), riwayat reproduksi (tidak memiliki anak dan tidak menyusui), hormonal, obesitas, konsumsi alkohol, riwayat terpapar radiasi pada dinding dada dan faktor lingkungan.

 Pencegahan Kanker Payudara

  • Pencegahan primer
    Pencegahan primer adalah usaha agar tidak terkena kanker payudara dengan cara mengurangi atau meniadakan faktor-faktor resiko yang diduga sangat erat kaitannya dengan peningkatan insiden kanker payudara.
  • Pencegahan Sekunder
    Pencegahan sekunder adalah melakukan skrining kanker payudara sebagai usaha untuk menemukan abnormalitas yang mengarah pada kanker payudara pada sesorang atau kelompok orang yang tidak mempunyai keluhan.

 Skrining Kanker Serviks

Skrining bertujuan untuk mendapatkan kanker payudara dini sehingga hasil pengobatan menjadi efektif, dengan demikian akan menurunkan kemungkinan kekambuhan, menurunkan mortalitas dan memperbaiki kualitas hidup. Beberapa tindakan untuk skrining adalah :

  • Periksa Payudara Sendiri (SADARI)
    SADARI dilakukan oleh masing-masing wanita, mulai dari usia 20 tahun. SADARI dilakukan setiap bulan, 7-10 hari setelah hari pertama haid terakhir.

  • Periksa Payudara Klinis (SADANIS)
    Pemeriksaan klinis payudara dikerjakan oleh petugas kesehatan yang terlatih, mulai dari Tingkat Pelayanan Kesehatan Primer. Pemeriksaan klinis pada payudara dilakukan sekurangnya 3 tahun sekali atau apabila ditemukan adanya abnormalitas pada proses SADARI.
  • Mammografi skrining
    Pemeriksaan mamografi skrining memegang peranan penting, terutama pada tumor tumor yang sangat kecil atau non-papable. Sensitifitas bervariasi antara 70-80 % dengan spesifisitas antara 80-90%.

Diagnosa  dan Pengobatan Kanker Payudara

Diagnosa didasarkan berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiologis (USG payudara, rontgen thoraks), pemeriksaan patologi (biopsy aspirasi jarum halus, histopatologi, dan pemeriksaan imunohistokimia.

Pengobatan kanker payudara berdasarkan histologi (struktur sel kanker) dan stadium (kanker payudara stadium 0, stadium dini, dan locally advanced). Metode pengobatan bisa dengan prosedur bedah, kemoterapi, radioterapi atau kombinasi dari metode-metode tersebut. 

Jika Anda atau kerabat menemukan adanya abnormalitas pada saat proses sadari, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah di Rumah Sakit UNS.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *