
RS UNS – Dalam rangka memperingati Hari Radiologi Nasional yang jatuh setiap 8 November, Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (RS UNS) berhasil menyelenggarakan “Live Dialog Sehat” dengan topik “Yuk Kenalan dengan Modalitas Radiologi” pada Selasa, 25 November 2025. Acara edukatif ini disiarkan secara langsung melalui Instagram dan YouTube RS UNS.
Dialog ini menghadirkan dua narasumber ahli dari Instalasi Radiologi RS UNS yaitu dr. Resta Farits Pradana, Sp.Rad(K)RI (Dokter Spesialis Radiologi Konsultan Radiologi Intervensi) dan dr. Muchtar Hanafi, M.Sc., Sp. Rad. (Dokter Spesialis Radiologi). Acara dipandu oleh dr. Narulita Brillianti F. P. (Dokter Umum RS UNS).
Definisi Radiologi
Mengawali diskusi, dr. Resta Farits Pradana menjelaskan peran mendasar Radiologi. “Radiologi ini adalah salah satu cabang kedokteran di mana kita mempelajari teknologi imaging atau pencitraan, yang diharapkan membantu kita untuk mendiagnosis dari kondisi pasien. Pada umumnya Radiologi dibagi menjadi dua, yaitu Radiologi Diagnostik dan Intervensi.” jelas dr. Resta.
dr. Muchtar Hanafi menambahkan bahwa modalitas diagnostik di RS UNS sangat beragam, mencakup teknologi gelombang suara (USG), sinar-X (Ronsen, CT Scan, Mamografi, Fluoreskopi), dan gelombang elektromagnet (MRI).

Keamanan Radiologi
Kekhawatiran masyarakat terhadap risiko radiasi menjadi topik penting yang dibahas. dr. Resta meyakinkan bahwa pemeriksaan seperti USG dan MRI relatif aman karena tidak menggunakan sinar-X. Sementara pemeriksaan yang menggunakan sinar-X dilakukan dengan prosedur ketat.
dr. Resta menegaskan “Prinsip pemeriksaan radiologi itu biasanya memakai prinsip ALARA (As Low As Reasonably Achievable). Paling tidak ada tiga prinsip yang kita pegang: waktu ekspos tidak boleh terlalu lama, jarak diatur sedemikian rupa, dan adanya tabir atau pembatas untuk membatasi area yang terkena radiasi.”
dr. Muchtar menekankan pentingnya screening pasien, terutama ibu hamil. “Kita pasti akan tanya dulu apakah hamil atau tidak, sehingga kita akan memastikan bahwa pemeriksaan radiologi ini tidak membahayakan bagi pasien, terutama untuk yang menggunakan sinar X. Itu pun radiasinya sangat kecil.” jelas dr. Muchtar.
Layanan Fast Track Radiologi
Untuk mempermudah akses masyarakat, RS UNS memperkenalkan inovasi layanan yang sangat penting. Layanan ini memungkinkan pasien untuk langsung menuju Instalasi Radiologi, tidak perlu melalui pemeriksaan di poliklinik terlebih dahulu.
“Kita baru saja launching, ada fasilitas Fast Track. Pasien bisa datang ke radiologi membawa pengantar dari dokter di luar RS UNS atau bahkan tanpa rujukan sama sekali, misalnya pasien ingin MCU atau screening Ronsen dada.” ungkap dr. Muchtar.
“Nanti konsultasinya langsung bisa ke kami [dokter radiolog] untuk membantu memilihkan pemeriksaan apa yang tepat.” tambah dr. Resta.
Di bidang Radiologi Intervensi, RS UNS memiliki program unggulan tindakan minimal invasif. Selain tindakan seperti biopsi guiding USG/CT Scan yang sudah berjalan dan dijamin BPJS, dr. Resta Farits Pradana menyebutkan pengembangan prosedur canggih.
“Kami mencoba mengembangkan di sini RTF (Rekanalisasi Tuba Falopi) untuk membuka saluran tuba yang buntu. Kemudian kami juga mencoba mengembangkan Embolisasi Arteri Prostatika pada kasus-kasus BPH (Pembesaran Prostat Jinak). Tindakan ini lebih minimal invasif, lukanya hanya kurang dari 1 cm, dan relatif lebih aman untuk pasien usia tua.” dr. Resta mengimbuhkan.
Kesimpulan dan Pesan untuk Masyarakat
Sebagai penutup, dr. Muchtar Hanafi memberikan pesan tegas “Sobat Sehat, tidak perlu takut untuk datang ke radiologi. Pemeriksaannya cepat, sesuai dengan indikasi, dan minim invasi. Kami siap sedia memberikan pelayanan kepada Sobat Sehat.”
Dengan modalitas yang lengkap dan layanan Fast Track yang inovatif, RS UNS berkomitmen memberikan pelayanan Radiologi yang cepat, tepat, dan aman bagi seluruh masyarakat.
Informasi lebih lanjut mengenai Live Dialog Sehat ini dapat disimak melalui kanal YouTube resmi RS UNS:
