Sambut Ramadan, RS UNS Bagikan Tips Berpuasa untuk Penderita Penyakit Lambung

Sambut Ramadan, RS UNS Bagikan Tips Berpuasa untuk Penderita Penyakit Lambung

UNS – Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret Surakarta (RS UNS) menghadirkan Dialog Sehat dalam rangka Edisi Ramadan 2025. Dialog Sehat kali ini mengangkat tajuk “Puasa Nyaman, Lambung Aman”. Dialog Sehat ini disiarkan secara langsung di kanal Youtube Rumah Sakit UNS pada Kamis (27/2/2025). Acara ini bertujuan untuk mengedukasi kepada masyarakat mengenai tips menjalankan ibadah puasa Ramadan untuk penderita maag dan gangguan pencernaan.

Dialog Sehat pada kesempatan ini dipandu oleh Dokter RS UNS, dr. Frieska Dyanneza, M.P.H. sebagai host
dengan menghadirkan narasumber yakni dr. Coana Sukmagautama, Sp.PD., M.Kes., FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Fellow Endoscopy Saluran Cerna RS UNS. Memasuki bulan suci Ramadan, tentunya seluruh umat Islam ingin menjalankan ibadah puasanya. Namun, bagi penderita maag atau gangguan pencernaan seringkali masih bingung sebenarnya mereka boleh atau tidak menjalankan puasa? Apakah dengan puasa baik bagi lambung atau justru akan memperparah penyakit mereka?

Penyebab dan Tipe Penyakit Lambung

dr. Coana menjelaskan bahwa masalah lambung ini dapat disebabkan oleh makanan, minuman, stress, metabolic tubuh, dan infeksi kuman lambung. Penderita maag ini dibedakan menjadi dua kondisi, yang pertama adalah kondisi organ lambungnya sakit yang disebabkan adanya luka, ulkus, atau erosif di bagian lambung. Tipe kedua ini sebenarnya organnya baik tapi ada gangguan fungsional jadi motilitasnya tidak baik, keluhannya biasanya begah dan perut terasa penuh. Ada satu lagi yakni tipe mix atau gabungan dari kedua tipe tadi.

“Gangguan lambung yang fungsional justru baik kalau di treatment dengan puasa. Dengan puasa dapat mengembalikan motilitas lambung kembali baik. Kalau tipe organnya terdapat luka, maka diperlukan perlakuan khusus dengan konsultasi ke dokter. Sebab tipe ini terdapat tingkatan yang berbeda-beda tergantung luka nya,” tutur dr. Coana.

Tips Berpuasa Penderita Maag

dr. Coana menjelaskan mengenai maag karena gangguan fungsional yang dimana diperbolehkan berpuasa. Yang pertama pasti siapkan mental atau niatkan dengan sungguh-sungguh untuk menjalankan puasa. Niat dengan sungguh-sungguh itu penting untuk mempersiapkan psikis dan pikiran kita sebelum puasa Ramadan dengan melakukan tips yang disarankan.

“Ketika Sahur juga dipersiapkan, jangan terlalu mepet nanti terburu-buru malah tidak selektif mengambil makanan untuk gangguan lambung. Pilih menu-menu sahur yang tidak menimbulkan gas seperti santan, pedas, dan asam. Ditambah jika ada treatment pengobatan lambung wajib diminum ketika sahur. Kalau untuk berbuka sendiri ada kelonggaran, dalam artian diperbolehkan makan makanan yang dihindari ketika sahur tadi namun tidak boleh berlebihan juga,” tambah dr. Coana.

Selanjutnya yang juga penting adalah tidak tidur setelah sahur dan buka puasa. Hal tersebut karena makanan yang kita makan itu 2 sampai 4 jam masih di dalam lambung. Kalau setelah makan lalu tidur akan menaikkan asam lambung. Menghindari tidur setelah sahur boleh diisi dengan olahraga ringan untuk mengurangi stres, sebab stres juga menjadi faktor penting memperparah maag.

“Masing-masing memiliki ketahanan nyerinya sendiri, jadi hanya kalian yang tahu apakah kuat atau tidak. Kalau memang hanya membuat ga nyaman saja tapi masih kuat dan bisa ditahan lalu bisa diatasi dengan kompres hangat dan sebagainya lanjutkan saja puasanya. Kalau memang sudah nyeri tak tertolong bahkan sampai tidak bisa beraktivitas atau bahkan sampai ekstrim seperti muntah darah sebaiknya jangan dilanjutkan puasanya,” pungkas dr. Coana.

Puasa ini bukan menjadi rintangan bagi kalian yang memiliki gangguan lambung, tipe penyakit lambung dengan gangguan fungsional yang justru membaik ketika kita menjalankan puasa. Tetapi kalau sifatnya organik memang perlu di asesmen dulu oleh dokter. Tips dan trik yang sudah dijelaskan tadi sebaiknya dilakukan untuk mengurangi keluhan-keluhan saat menjalankan puasa. Pola tidur, pola makan, dan stres juga perlu diperhatikan agar tidak memperparah maag.

Humas UNS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *