Orang yang tidur mendengkur dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari, bahkan mungkin keluarga kita sendiri yang mengalaminya. Beberapa kesimpulan dari masyarakat awam tentang tidur mendengkur ini bisa jadi ada yang kurang tepat, biasanya banyak yang menyimpulkan adanya dengkuran saat tidur merupakan hal yang wajar. Namun, ternyata adanya dengkuran saat tidur ini dapat merupakan tanda adanya gangguan pada tubuh kita. Bahkan dapat berkaitan adanya gejala Obstructive Sleep Apnea (OSA), yang jika tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan komplikasi yang lebih lanjut, bahkan dapat mengancam jiwa.
Apa itu Obstructive Sleep Apnea (OSA)?
OSA merupakan gangguan tidur yang umum kita temui. OSA dapat terjadi di mana pernapasan berhenti sementara saat tidur, yang membuat Anda sering terbangun. OSA ditandai dengan episode henti napas total (apnea) atau sebagian (hipopnea) saluran napas bagian atas yang disertai penurunan saturasi oksigen dan atau terbangun dari tidur. Jika Anda mengalami OSA, Anda mungkin tidak ingat saat-saat terbangun tersebut, tetapi Anda mungkin akan merasa lelah di siang hari, mudah tersinggung dan tertekan, penurunan konsentrasi atau mengalami penurunan produktivitas sehari-hari.
Apa penyebab Obstructive Sleep Apnea (OSA)?
Berikut merupakan faktor risiko terjadinya OSA. Pada beberapa orang dengan OSA mungkin memiliki satu atau lebih faktor resiko.
- Usia: Sleep apnea dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi risikonya meningkat seiring bertambahnya Seiring bertambahnya usia, jaringan lemak dapat menumpuk di leher dan lidah.
- Obesitas: Orang dengan obesitas dapat memiliki timbunan lemak yang meningkat di leher yang dapat menyumbat saluran pernapasan bagian atas.
- Struktur anatomi pada area hidung dan tenggorok: beberapa struktur dapat mempersempit saluran napas bagian atas sehingga lebih mungkin menyumbat saluran napas saat Anda tidur. Contohnya seperti : amandel besar, penebalan adenoid, bentuk leher, sekat hidung bengkok atau lidah yang besar
- Gangguan endokrin atau perubahan kadar hormon: hormon kadarnya dapat memengaruhi ukuran dan bentuk wajah, lidah, dan saluran pernapasan bagian atas. Orang yang memiliki sindrom ovarium polikistik (PCOS), tingkat hormon tiroid rendah, atau kadar insulin atau hormon pertumbuhan yang tinggi memiliki risiko lebih tinggi terkena sleep
- Riwayat keluarga dan genetika: Gen membantu menentukan ukuran dan bentuk tengkorak, wajah, dan saluran pernapasan bagian atas Anda. Gen Anda juga dapat meningkatkan risiko kondisi kesehatan lainnya, seperti bibir sumbing dan langit-langit sumbing, dan sindrom Down , yang dapat menyebabkan sleep apnea.
- Kebiasaan gaya hidup:Minum alkohol dan merokok dapat meningkatkan risiko sleep
- Jenis kelamin: Sleep apnea lebih umum terjadi pada pria daripada wanita.
Gejala Obstructive Sleep Apnea (OSA)
Gejala OSA berbeda-beda pada setiap orang. Namun, gejalanya dapat meliputi:
- Mendengkur
- Bangun tidur dengan tenggorokan yang sangat sakit atau kering
- Mulut kering, juga disebabkan oleh pernapasan melalui mulut
- Kadang-kadang terbangun dengan sensasi tersedak atau terengah-engah
- Tidur gelisah, terbangun berulang kali, atau insomnia
- Mengantuk atau kurang energi di siang hari, bahkan setelah tidur semalaman
- Mengantuk saat mengemudikan kendaraan
- Sakit kepala di pagi hari
- Mudah lupa dan suasana hati mudah berubah
Apakah Saya Menderita Obstructive Sleep Apnea (OSA)?
Sebelum menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan wawancara medis atau anamnesis terkait gejala dan riwayat kesehatan pasien. Ada beberapa pemeriksaan yang menunjang dalam penegakan diagnosa OSA. Berikut merupakan tes yang umum dilakukan sebagai penunjang dalam penegakan diagnosa OSA.
- Overnight sleep study (polysomnogram). Pada pemeriksaan ini, pasien diminta tidur di “laboratorium tidur” yang sudah dirancang secara khusus dan dilengkapi dengan fasilitas kamar tidur pada umumnya agar pasien merasa nyaman.
- Home sleep apnea testing. Metode ini memungkinkan pasien untuk melakukan tes OSA dari rumah. Home sleep apnea testing dapat menentukan apakah seseorang masih mengalami OSA setelah terdiagnosis di awal.
Pengobatan Obstructive Sleep Apnea (OSA)
- Pengobatan Nonmedis
Pengobatan Nonmedis ini dilakukan untuk mengurangi gejala OSA, namun mungkin tidak akan menyembuhkan secara maksimal pada pasien OSA. Contoh pengobatan nonmedis ini adalah dengan mengurangi berat badan pada pasien OSA yang memiliki berat badan berlebih dan mengatur posisi tidur menghadap ke samping juga dapat mengurangi gejala OSA. - Positive Airway Pressure
Positive airway pressure dilakukan dengan menggunakan sebuah mesin yang dapat memberikan tekanan udara positif melalui alat yang dipasang di hidung atau mulut saat tidur. Alat ini dapat meningkatkan tekanan udara di dalam saluran napas saat Anda menarik napas, membuat tenggorokan tetap terbuka, dan dapat mengurangi frekuensi henti napas saat tidur.
Ada 2 jenis alat Positive Airway Pressure, yaitu : CPAP (continuous positive airway pressure) dan BPAP (bilevel positive airway pressure).
- Operasi
Operasi ini dilakukan pada penderita OSA yang memiliki adanya masalah struktur anatomi, terutana pada area tenggorok dan hidung. Contohnya pada penderita dengan amandel yang besar akan disarankan untuk dilakukan operasi pengangkatan amandel, atau pada pasien dengan bentuk sekat hidung yang bengkok akan disarankan dilakukan operasi pelurusan sekat hidung yang bengkok, dan lain sebagainya.
Jika Anda mengalami gangguan dalam tidur, sebaiknya segera memeriksakan diri ke Dokter Spesialis THT untuk penanganan lebih lanjut. Rumah Sakit UNS memiliki layanan Spesialis THT-KL yang dapat melakukan evaluasi untuk mengetahui penyebab gangguan tidur Anda, seperti tidur mendengkur, sleep apnea, atau gangguan lain yang berhubungan dengan saluran pernapasan.
Author:
- Niken Dyah Aryani Kuncorowati, Sp.T.H.T.B.K.L., M. Kes.
- Anton Christanto, Sp.T.H.T.B.K.L., M. Kes.
- Andri Firmansyah, Sp.T.H.T.B.K.L.
- Rini Kartika Dewi, Sp.T.H.T.B.K.L.
DAFTAR PUSTAKA
- Slowik JM, Sankari A, Collen JF. Obstructive Sleep Apnea. [Updated 2024 Mar 21]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459252/
- Wilson M, Wang Z, Dobler CC, et al. Noninvasive Positive Pressure Ventilation in the Home (with addendum) [Internet]. Rockville (MD): Agency for Healthcare Research and Quality (US); 2020 Apr 2. Introduction. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK575998/
- Lee JJ, Sundar KM. Evaluation and Management of Adults with Obstructive Sleep Apnea Syndrome. Lung. 2021 Apr;199(2):87-101. doi: 10.1007/s00408-021-00426-w. Epub 2021 Mar 13. PMID: 33713177.
- Geer JH, Hilbert J. Gender Issues in Obstructive Sleep Apnea. Yale J Biol Med. 2021 Sep 30;94(3):487-496. PMID: 34602886; PMCID: PMC8461585.
- Sisson, Caroline B. MMS, PA-C. A clinical review of obstructive sleep apnea. JAAPA 36(10):p 10-15, October 2023. | DOI: 10.1097/01.JAA.0000977668.78287.0c