Tahukah kamu, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, perlu dilakukan upaya perbaikan gizi bersama. Banyak ditemukan permasalahan gizi, diantaranya adalah stunting. Stunting merupakan permasalahan gizi utama pada balita yang belum teratasi dan belum mencapai target.
Tema peringatan Hari Gizi Nasional tahun 2023 yaitu “Protein Hewani Cegah Stunting”. Stunting merupakan ganguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Dalam peringatan ini, Rumah Sakit UNS (25/1) menyelenggarakan acara Dialog Sehat menghadirkan dua narasumber yaitu Dokter Spesialis Anak, dr. Maria Galuh Kamenyangan Sari, Sp.A., M.Kes., dan Ahli Gizi, Asyari Mia Lestari, S.Gz.
Stunting sendiri disebabkan oleh kekurangan gizi kronis yang berhubungan dengan:
- Status sosioekonomi rendah
- Asupan nutrisi dan kesehatan Ibu yang buruk
- Riwayat sakit berulang
- Prakti pemberian makan pada bayi dan anak yang tidak tepat.
Stunting memberikan dampak jangka pendek dan jangka panjang yang dapat mempengaruhi masa depan balita. Adapun dampak jangka pendeknya yaitu meningkatnya angka kesakitan dan kematian, dan adanya risiko bagi balita stunting menderita berbagai penyakit infeksi. Sementara dampak jangka panjangnya yaitu menurunnya kemampuan kognitif, dan rendahnya Intelligence Quotion (IQ) dan kapasitas fisik.
Ke depannya, balita yang menderita stunting, akan memiliki risiko yang meningkat terhadap kejadian beberapa penyakit seperti obesitas, penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
Stunting bisa dicegah dengan melakukan kontrol rutin kehamilan, memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan, memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bervariasi secara tepat waktu, adekuat (cukup), aman, higienis, serta dengan cara yang benar. Selanjutnya ibu dengan bayi harus secara rutin menimbang berat badan (BB) dan mengukur panjang badan (PB), dan lingkar kepala bayi dengan cara yang benar setiap bulannya. Pastikan bayi tidur dengan durasi yang cukup sesuai usianya, karena tidur bagi bayi merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung pertumbuhannya.
Jangan abai, segeralah berkonsultasi ke dokter jika berat badan bayi tidak mengalami kenaikan secara adekuat setiap bulannya.
Membahas tentang tema peringatan Hari Gizi Nasional tahun ini yang lebih spesifik pada satu zat gizi tertentu yaitu protein hewani, konsumsi protein hewani berkorelasi dalam pencegahan stunting. Pentingnya konsumsi protein hewani tidak hanya efektif memperbaiki kualitas makanan tetapi juga status gizi, fungsi kognitif dan kemampuan akademis anak dimasa mendatang.
Protein hewani penting untuk mencegah stunting karena mengandung asam amino esensial yang lengkap dan berkualitas tinggi. Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat diproduksi tubuh sendiri sehingga sepenuhnya harus didapatkan dari makanan.
Protein hewani tidak hanya efektif memperbaiki kualitas makanan tetapi juga status gizi, serta luaran kesehatan lain seperti pertumbuhan, fungsi kognitif, aktivitas fisik, dan performa sekolah di negara berkembang.
Sumber protein hewani banyak terdapat di sekitar kita. Ikan dan hasil laut, unggas (ayam, bebek, dll), telur, daging merah (sapi, kambing, dll), serta susu dan produk olahannya, adalah merupakan sumber protein hewani yang penting dan berguna bagi bayi untuk mencegah stunting.
Yuk, cegah stunting dengan konsumsi protein hewani!